Buka Pameran Otomotif IIMS Hybrid 2021, Presiden Jokowi: Jaga Kebangkitan Industri Otomotif Ini

Presiden Jokowi pada Pembukaan Pameran Otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021, Kamis (15/04/2021) pagi, dari Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)
KABAR KABINET - JAKARTA -Presiden Joko Widodo membuka Pameran Indonesia Otomotif International Motor Show tahun 2021. Presiden Jokowi ingin industri otomotif Indonesia segera bangkit setelah diterpa pandemi COVID-19. Keinginan Presiden segera mempekerjakan lebih banyak lagi tenaga kerja dan juga ikut menggerakkan industri UMKM, dan juga segera bisa menaikkan ekspor kita ke negara-negara lain ke pasar global.
Namun, Presiden Jokowi megingatkan bersama-sama, kita ini masih di dalam masa pandemi. Kita harus tetap waspada terhadap pandemi COVID-19. Tapi juga kita tidak boleh berhenti dalam menggerakkan ekonomi, tetap dengan kewaspadaan, tetap dengan kehati-hatian. Gas dan rem yang selalu saya sampaikan dalam penanganan kesehatan, penanganan ekonomi harus terus kita jaga dan kita lakukan agar kesehatan aman, ekonomi bisa bergerak maju.
Industri otomotif merupakan salah satu penggerak perekonomian kita yang harus segera kita akselerasi, kita percepat. Karena di sini banyak keterlibatan pelaku usaha di dalam negeri dari mulai hulu sampai hilir yang harus ditingkatkan. Keterlibatan industri UMKM dalam rantai pasok juga harus terus ditingkatkan dan nilai tambah untuk ekonomi dalam negeri juga harus menjadi prioritas. Tentu saja yang paling penting adalah penyerapan tenaga kerja lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, golnya adalah di sini.
Selain itu, transformasi menuju green technology juga perlu dilakukan. Teknologi hijau, produk hijau ini ke depan akan menjadi, ekonomi hijau ini akan menjadi tumpuan kita karena kita memiliki potensi dan kekuatan di sini. Penggunaan energi terbarukan seperti B30, B100, juga harus terus dilanjutkan. Demikian juga dengan pengembangan industri mobil listrik, ini juga harus dipercepat dan kita harapkan menjadi salah satu industri unggulan negara kita Indonesia.
Industri otomotif menjadi prioritas untuk terus ditumbuhkan investasinya. Pemerintah terus berupaya meningkatkan iklim investasi. Kita sudah menetapkan Undang-Undang Cipta Kerja. Kita juga sekarang sudah memiliki Lembaga Pengelola Investasi (Indonesia Investment Authority), yang ini kita harapkan akan memberikan banyak kemudahan dan kepastian bagi para investor untuk membangun usaha produktif di negara kita. Kebijakan relaksasi pajak juga telah diterbitkan pemerintah untuk mendongkrak penjualan dan daya beli produk otomotif. Untuk mendorong makin banyak permintaan, agar ada demand di situ yang bisa menggerakkan industri otomotif kita.
"Tadi sebelum masuk ke ruangan ini, saya mendapatkan laporan dari Menteri Perindustrian. Ada kenaikan berapa persen, Pak Menteri? Untuk purchase order-nya ada 190 persen. Artinya, harus inden. Artinya, ini yang memproduksi kewalahan. Artinya lagi, industri otomotif sudah bangkit kembali," ucap Presiden Jokowi.
"Dan juga, saya tadi mendengar bahwa untuk yang PMI/Purchasing Managers’ Index itu, kalau IHS Markit itu sudah berada di angka 53, kalau dari BI sudah berada di angka 55. Padahal sebelum pandemi, pada keadaan normal angka kita di angka 51, justru sudah melompat naik di atas kenormalan," tambahnya.
Presiden menartakan agar kebangkitan di industri otomotif ini jangan sampai terganggu lagi, karena pandemi COVID-19 naik. Ini hati-hati. Banyak negara lain sudah turun, anjlok COVID-19nya, tetapi karena enggak bisa menjaga kewaspadaannya, enggak hati-hati kemudian meloncat naik lagi. Ini yang harus kita jaga. Karena kita ingat di bulan Januari, kasus harian kita berada di angka 13 ribu, 14 ribu, 15 ribu bahkan saat itu. Dalam tiga minggu ini kita sudah berada di angka yang baik, menurut saya, 6 ribu, 5 ribu, 4 ribu, naik-turun berada di angka di situ. Ini yang harus kita jaga dan terus kita tekan, agar terus berkurang. Angka kesembuhan kita juga sudah mencapai di atas 90 persen; 90,5 persen, di atas rata-rata, jauh di atas rata-rata dunia, jauh juga di atas rata-rata Asia. Ini juga yang harus dijaga.
Editor :kabarkabinet
Source : setkab